Sabtu, 13 Juni 2009

Pujian adalah Racun

Memuji merupakan tindakan yang biasanya dilakukan oleh bawahan terhadap atasannya. Hal ini dilkakukan dalam rangka mencari muka agar menyenangkan hati atasannya. Tujuannya untuk mencari kedudukan dan keuntungan. Dengan pujian yang dilakukannya maka yang memuji menjadi dekat dan disayang oleh atasan. Pemuji tidak segan-segan melakukan kebohongan dan kedzoliman. Ini merupakan pengaruh dari kecintaan dari kedudukan dan cinta dunia.
Pujian dapat menimbulkan bahaya baik pada orang yang memuji maupun orang yang dipuji. Bahaya-bahaya tersebut adalah sebagai berikut;
Bagi orang yang memuji:
  • Adakalanya dia melampaui batas dalam memberikan pujian, sehingga dia rela berkata bohong. Sebab yang yang dipujikan bukan hal yang sebenarnya.
  • Terkadang dia menampakan rasa simpati kepada orang yang dipuji, padahal dia sebenarnya dia tidak simpati. Dengan demikian dia menjadi orang yang munafik.
  • Adakalanya dia mengatakan sesuatu yang sebenarnya dia belum tahu tentang kebearannya.
  • Untuk menyenagkan orang yang dipuji, dia tidak segan segan melakukan kezaliman dan mengikuti dan menurutkan saja apa yang dilakukan oleh yang dipuji walaupun hal itu perbuatan salah. Hal ini berarti telah berbuat maksiat.
Bagi orang yang di Puji:
  • Timbul rasa congkak dan membanggakan diri sendiri. Kedua sifat ini akan menimbulkan kerusakan terhadap jiwa.
  • Timbul rasa senang dan gembira, sehingga dia menjadi lupa daratan dan merasa dirinya yang paling benar. Dia lupa akan kekurangan dan keburukannya. Bahkan merasa sama sekali tidak punya kekurangan..
Sebenarnya memuji tidak dilarang tetapi perlu diperhatikan rambu-rambunya agar tidak terjebak pada racun yang mematikan. Pujian boleh saja dilakukan asalkan tidak menimbulkan kerusakan, baik pada orang yang memuji maupun pada orang yang dipuji. Rasulullah pernah juga melakukan pujian terhadap para sahabatnya. Berikut contohnya:
  • Jika sekiranya iman abu Bakar itu ditimbang dengan semua orang yang beriman, niscaya akan lebih berat iman Abu Bakar.
  • Seandainya aku tidak diutus oleh Allah sebagai Nabi, niscaya engkaulah yang diutus, wahai Umar
Nabi banyak memberikan pujian kepada para sahabatnya apabila Nabi mengetahui pujian tersebut akan menambah semangat untuk beribadah, dan bukan menyebabkan kesombongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar